Setiap malam, Bapak dan Emak mengajak anak-anaknya ke teras rumah. Kami duduk minum teh, menunggu bunga Wijaya Kusuma mekar. Harumnya semerbak. Aku masih di SD dan SMP saat itu (1976-79). Emak senang bunga itu.

Sedangkan Bapak, senang wayang golek. Mitosnya bunga ini membawa berkah. Juga pusaka Batara Kresna. Saat ke India, saya sempatkan mampir ke kota kecil Kurusetra, tempat perang Bharatayuda.

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia