Gol A Gong, Toto ST Radik, dan Rys Revolta sudah berteman sejak di SMPN 2 (1979) dan SMAN 1 (1982) Kota Serang. Mereka memiliki mimpi yang sama, yaitu membangun peradaban baru di Banten lewat membaca dan menulis. Mereka bermimpi membangun tempat berkumpul anak muda Banten. Ini seperti kredo yang Toto tulis: simpan golokmu, asah penamu. Setelah lulus SMA, mereka berpencar.
Mereka berkumpul lagi setelah novel Gong yang berjudul Balada Si Roy (1988) dimuat bersambung di Majalah HAI. ketiganya meninggalkan bangku kuliah. Gong kabur dari FASA Indonsia UNPAD Bandung, Toto hengkang dari STKS Bandung, juga Rys mabal dari FASA Perancis UNPAD Bandung. Mereka terinspirasi Ajip Rosidi, yang memilih tidak meneruskan ujian di SMA. Mereka membangun Komunitas AzetA (1989). Menerbitkan buku puisi “Jejak Tiga” dengan mesin stensilan. Berlanjut ke penerbitan Tabloid Banten Pos bersama Maulana Wahid Fauzi, dan Andi Suhud.
Haaahahah! Nya mah Trio Libels pisan.
Jadi inget jaman pelajaran sastra waktu SMP, saat denger tuturan guru Bahasa Indonesia saya tentang Tiga Menguak Takdir: Chairil Anwar, Rivai Avin dan Asrul Sani.
Sayang saya tak berkesempatan mengenal sosok Rysvolta.