Kupang. Harum tanahmu yang panas kucium lagi. Pertama kali ke Kupang tahun 1986, naik perahu dari Ende ke Rote. Kemudian ke Kupang. Kuinjak lagi bumi Kupang pada Selasa 2 Desember 2019. Terima kasih, Nila Tanzil, yang sudah mengundang saya ke Festival Literasi Ende, 30 November – 2 Desember 2019, merayakan Ulang Tahun ke-10 Taman Bacaan Pelangi. Pulangnya, saya mampir ke Kupang. Di bandara El Tari, kenangan 33 tahun itu membayang lagi.

Dan bunga sape atau flamboyan yang berwarna orange menyambutku.
Betapa indah jalanan Kupang. Pohon sape berjejer. Ini khas. Di kampungku, jika di alun-alun, pohon asam Jawa berjejer, warisan Belanda. Tapi beberapa sudah ditebang dan kini tidak lagi memiliki identitas pohon. Di Bandung pohon mahoni berjejer, tapi juga mulai ditebangi. Di Jakarta juga. Bagaimana dengan kotamu? Pohon angsana?

Berkunjunglah ke Kupang di November dan Desember. Bunga-bunga Flamboyan bermekaran di setiap sudut kota. Betapa indah.

#ilovefilmindonesia
#kupangntt
#flamboyant

Please follow and like us:
error58
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia