Siapa pernah menduga, jika nama pena “Gol A Gong” akan jadi merek aku! Ini semua terjadi di meja makan sepulang aku dari Jakarta. Itu sekitar Oktober 1988. Aku dihadapkan pada pilihan: menggunakan nama asli Heri Hendrayana Harris atau nama pena. Majalah HAI saat itu menyarankan agar saya mencari nama pena untuk Balada Si Roy. Emak dan Bapak sebetulnya kecewa karena nama asli anaknya tidak akan ada di media massa.
“Berarti karyamu masuk, goal di majalah HAI!” itu reaksi Bapak.
“Kalau menulis harus seperti bunyi ‘gong’, menggema dan membekas di hati pembaca,” Emak menasihati. “Dan kalau sukses jangan sombong karena semua berasal dari Allah.”
Dari percakapan di meja makan itu aku mendapat inspirasi nama pena: Gol A Gong. Gol itu “masuk”. A itu “Allah”. Dan Gong itu “menggema” atau “sukses”. Maknanya “semua kesuksesan itu berasal dari Allah.” (GG)