Tidak apa. Santai saja. Perlakuan “diskriminatif” itu tidak mengurangi kecintaan saya pada Banten. Saya semakin bersemangat dengan “bumi dipijak langit dijunjung”. Masih banyak orang yang memilih bergabung bersama-sama membangun Banten dengan porsinya masing-masing.

Bersama Padri Nadeak, asisten Sutradara di Film Balada Si Roy

Di luar dugaan, Andika Hazrumi merespon positif. Andika yang muda, paham bahwa sikap kritis saya sebagai rakyat (tidak berafiliasi ke partai mana pun) diperlukan. Dan saya hanya melakukan itu saat Pilkada saja, menjalankan hak politik saya. Saya bukan timses yang dibayar, semuanya karena Allah SWT…

Setelah pesta usai, siapa pun pemenangnya kita doakan amanah. Jika korupsi, kita kritik mengingatkan. Kalau saya lewat tulisan. Siapa pun dia. Memang politik itu aneh. Para timses yang saling mencaci-maki hingga black campaigne itu akur kembali, justru kepada saya sebagai rakyat kebencian seolah ditumpahkan. Apakah karena saya menolak politik dinasti? Padahal yang saya tolak adalah kinreja dan prilaku korupsinya, bukan orangnya.

Please follow and like us:
error37
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia