Bagi saya, bonus untuk atlet harus besar. Apakah dia atlet normal atau cacat. Kenapa? Karena para atlet itu mempertaruhkan segalanya untu nama baik Indonesia. Mereka kadang melupakan masa kecil yang seharusnya bermain, masa remaja yang lazimnya “hura-hura”. Taufik Hidayat – pebulutangkis andalan Indonesia, pernah hendak memutuskan hengkang dari Indonesia, karena khawatir dengan hari tuanya. Jangan sampai mereka terlantar setelah tidak berprestasi lagi. Bonus besar bisa mereka pergunakan untuk modal usaha di hari tua.
Saya mengambil keputusan peting saat gantung raket pada 1990. Bayangkan, 4 medali emas dan perunggu cabang olahraga badminton saya berikan kepada Indonesia di ajang olahraga penyandang cacat se-Asia Pasific, 1986 – 1990. Tapi tidak mendapatkan kejelasan dengan masa depan saya. Pemerintah RI, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Daerah Serang mengabaikan itu. Perlakuannya sangat tidak adil. Sewaktu itu, prestasi atlet normal sekelas kabupaten saja langsung ditawari bekerja di BUMD, atau bank pemerintah, Prestasi saya internasional., tidak mendapatkan tawaran apa-apa. Prestasi itu dipandang sebelah mata.