Ketika aku berjalan menyusuri jalanan kampung yang masih tanah kapur, menuju Akadei Cakrawala pimpinan Gusty Richarno, seorang bocah berjalan ke arah kami. Dia memakai kruk dan meminggi memberi jalan. Aku dekati dia. Aku tanya namanya. Darel, jawabnya.