Setiap melihat foto kecilku, dipangku Bapak, kedua mataku tergenang air. Bapakku meninggal 17 Desember 2007. Beberapa bulan kemudian, aku menulis puisi untuk Bapak. Kesedihanku ditinggal pergi Bapak memberiku inspirasi menulis puisi. Bacalah:
BAPAK
Aku menulis ini dengan cinta
seseorang datang kepadaku memberi inspirasi
diolahnya batang pohon menjadi perahu
disuruhnya aku mengarungi samudra
di mana peperangan berkecamuk
Disuruhnya aku memilih:
pecundang atau pemenang
Kini medan perang ada di mana-mana
seseorang yang memberiku inspirasi telah pergi
warisannya bukan senjata dan topi perang
Tapi kekerasan hati dan pikiran
*) Purwakarta, 25 Maret 2008
REDAKSI; Silakan mengirimkan 3 hingga 5 puisi. Sertakan foto dan gambar atau foto ilutrasi untuk mepercantik puisi-puisinya. Sertakan bio data singkat. Kirimkan ke email ; gongtravelling@gmail.com . Ada uang pengganti pulsa Rp 100.000 dari Honda Banten.