Ah, Ruth! Seharusnya kita duduk berdua di alun-alun kota Ba’a malam ini. Lihatlah bulan purnama itu! Cahayanya berpendah perak, tapi terasa sepi. Sendirian menikmati ujung kepala mercusuar yang putih, muncul di antara atap-atap bangunan. Aku rasa mercusuar itulah bangunan paling tinggi seperti juga kita yang meletakkan cinta pada posisi seperti itu.

Ruth! Aku sungguh tidak percaya jika di dalam peti mati itu adalah kau! Aku ingin sekali membuka peti mati itu jika saja bapak pendeta tidak melarangku. Aku tahu itu bukan kau!

Perjumpaan dengan iring-iringan peti mati yang berisi tubuhmu, bapak pendeta, dan anak kecil serupa aku seperti menyadarkanku akan lima tahun waktu yang hilang. Aku merasa sia-sia. Perjalanan Makassar-Kupang-Rote yang mempertahukan keutuhan keluarga berada di ujung jurang Selangkah lagi, aku akan melayang membentur karang runcing.

“Mau pesen apa lagi, Mas?”

Aku memeriksa penunjuk waktu di gawai made in China-ku. Pukul 24:0 WITA. Sudah larut. Satu-satu pedagang yang menghiasi alun-alun Ba’a mengemasi dagangannya. Tinggal aku saja.

Tiba-tiba HP-ku terang. Aku lihat nomor yang tidak aku kenal. Jari-jariku gemetar ketika menyentuh layar: Aku tunggu kau di mercusuar.

Ruth?

“Iya.”

Ruth ingin bertemu lagi!

Aku langsung membayar kopi dan makan malam. Aku mencari-cari ojek. Tidak ada.

“Mau ke mana, Mas?” si pedagang keheranan.

“Ke mercusuar!”

“Sudah tengah malam.”

“Nggak ada ojek?”

Si penjual menggeleng.

Aku langsung berlari di bawah cahaya bulan. Aku merasa Ruth tersenyum di hadapanpu. Tangannya melambai-lambai. Ruth!

Pantai Ba’a mati. Laut pelan-pelan naik. Beberapa perahu yang diikat terombang-ambing. Mercusuar berdiri. Bisu. Aku panjat pagar. Aku kitari pandang. Sebuah bayangan berkelebat. Aku merasa seseorang hadir di sini. Ruth?

Pintu mercusuar terbuka!

Sebuah cahaya menyilaukan mata. Kedua kakiku bergerak sendiri menuju pintu mercusuar. Tubuhku tersedot ke sana.

Bersambung ke bagian 3

Please follow and like us:
error37
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia