
Buku, buku, buku! Dicintai sekaligus dibenci. Ada buku pelajaran yang dibenci, ada buku stensilan yang dirindu. Buku fiksi seperti novel dan puisi juga dibenci dan dirindu. Buku kadang jadi alat pembunuh sekaligus alat pencerahan. Buku ditakuti dicintai. Puisi di bawah ini mencoba mengekspresikannya. Selamat membaca:


BUKU ADALAH KAMU
Puisi Gol A Gong
Bagiku, buku adalah: kamu
Setiap halamannya
menyimpan kenangan
tentang: kamu

Katamu, “Kita eja bersama-sama
bukalah halaman pertama
: bicara lautan ilmu.”
Sekarang, halaman kedua
rindu kita selalu bergelora
Katamu, “Simpan saja rindu,
biarkan abadi di hati.”

Halaman ketiga, tak terasa
kita membacanya hingga pagi
Katamu, “Aku pemimpi!”
Halaman berikutnya, berada di puncak
Katamu, “Kita berdiri di sana.
Tersenyum tentang bintang-bintang,
menikmati kamera dan tepuk tangan.”

Bagiku, buku adalah: kamu
Tak akan pernah selesai aku baca.
*) Serang, 17 Mei 2021
