Ya, harus saya akui, di meja makan saya kali ini berbeda. Tak ada lagi nasi uduk atau nasi goreng. Ya, setiap pulang dari traveling mengampanyelan literasi baca dan tulis, tubuh saya penuh racun berbahaya, yaitu kolesterol. Apalagi setelah pulang dari Sumbawa, 7 – 12 September 2022, kuliner soto dagingnya luar biasa. Tiada hari tanpa daging. Di sela-sela itu tentu nasi Padang dengan kikil dan gulai kepala ikannya.

Seminggu sebelumnya di Bukittinggi lebih parah. Empat hari berturu-turut selalu dihiasi pesta duren. Tentu rumah makan Padang di kampungny sendiri plus teh telur. Komplet. Saya pernah mengalami kepala mulai pening, yang saya lakukan adalah jalan kaki di pagi hari.

Kini saya mengikuti saran isteri tercinta. Sarapan jus wortel di pagi hari. Disambung dengan ubi yang direbus, juga minuman daun sirsak. Di halaman samping memang tumbuh pohon sirsak yang rimbun daunnya.

Namanya ikhtiar, semoga aroa di meja makan saya sehat dan penuh kegembiraan. Kami ingin hidup lebih bahagia, tentu agar bisa melihat cucu-cucu kami nanti. Aminkan. *

Please follow and like us:
error64
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia