“Uang yang kita belanjakan untuk membeli buku, atau untuk “membeli” ilmu, kemampuan baru, pengetahuan baru pasti akan kembali ke kita dengan nilai yang jauh lebih besar”.
“Lima Belas Juta,” kataku menunjuk buku-buku di rak.
“Lima belas juta rupiah?” Pekik temanku dengan mata yang terbelalak sebesar-besarnya sampai terlihat hampir meninggalkan tempatnya, ketika aku bilang bahwa itu adalah nilai semua ratusan buku yang berbaris dan bertebaran di sekeliling kamarku. Aku beli semua buku itu selama bekerja hampir tujuh tahun.
“Sayang banget , uang sebanyak itu kamu habiskan hanya untuk membeli buku- buku ini, buku kan tidak bisa dijual, dan kalau pun dijual nilainya ya seperti barang loakan!”
Itu adalah komentar paling “lucu” menurutku sepanjang aku bekerja di sebuah kota industri.
Dan mungkin, itu adalah pendapat sebagian besar orang yang memahami bahwa lebih baik membeli rumah, kendaraan, tanah, bahkan makanan daripada membeli buku.
Nanti akan aku buktikan.*