Pada kegiatan tersebut selain mengikuti rangkaian umroh yang dipimpin KH. Ubaedillah pemilik Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) Robiatul Adawiyah – Serang, di hari ketiga Duta Baca Banten menyempatkan mengunjungi perpustakaan di Masjid Nabawi – Madinah atas bimbingan pimpinan KBIHU.
Perpustakaan yang terletak dilantai dua tersebut sangatlah megah dan representatif. Kita akan disuguhi ribuan buku dengan rak yang berjejer ke atas.
Menurut Ubaidallah selaku pimpinan rombongan umuroh ia menjelaskan bahwa, “Perpustakaan ini milik Masjid Nabawi bukan perpustakaan umum, tetapi diperuntukan untuk masyarakat umum.”
Masih menurut Ubaidillah, “Selain buku-buku umum ada juga manuskrip kuno yang tulisannya masih belum menggunakan kaidah tulisan bahasa Arab yang baku atau kaidah imla’iyah. Kemudian ada juga alat pena kuno beserta tintanya,” tegasnya.
Hal yang menarik didalam perpustakaan ini, walaupun perpustakaan berbasis masjid para pengunjung bebas mengakses internet dengan layar monitor dan earphonenya. Saya pun jadi penasaran kira-kira apakah ada penulis Indonesia yang juga bukunya disimpan dalam perpustakaan ini.
Hal yang paling sulit adalah bertanya tentang keberadaan penulis-penulis Indonesia. Berulangkali saya bertanya menggunakan bahasa inggris sekadarnya, tapi nampaknya penjaga perpustakaan sulit menangkap bahasa saya. Mereka inginnya bertanya menggunakan bahasa Arab.
Syukurlah saya bertemu dua orang mahasiswa Al Azhar – Kairo yang sedang berkunjung di perpustakaan tersebut. Lewat dua orang ini saya dibantu bertanya dan diantarkan ke sebuah pojok paling dalam ruangan mencari buku tersebut.
Hasilnya hanya ada satu rak buku berbahasa Indonesia dan itu semua buku-buku tentang fiqih dan persoalan agama Islam selebihnya tidak ada. Novel tidak ada, puisi tidak ada, cerpen apalagi drama di sana tidak ada. Sedikit kecewa. Saya pikir buku saya juga ada di perpustakaan ini. Sebab dahulu ada kawan mengabarkan kepada saya buku saya ada di Belanda dan juga Tunisia.
Akhirnya saya pun mengucapkan terimakasih kepada kedua mahasiswa Al Azhar tersebut karena waktu memasuki salat jumat berjamaah. Perpustakaan Masjid Nabawi pun tutup dan di dalam masjid jamaah sudah memadati tempat salat *