Sejak membeli alat ini aku merasa terbantu. Meskipun harus satu demi satu mencolok mata, memuntir dan mencabutnya. Seperti dendam, setiap titik harus tercerabut hingga puas.

Harga alatnya lima ribuan. Kepuasan menggunakannya tak terhitung. Pengin aku hiih tiap mencolok, tapi untunglah nyadar supaya zikir setiap mencolok mata nanas. Alhamdulillah. Semoga makin terbukalah road to wannabe salihah. Aamiin. Wkwkwk.

Beli nanas karena ingin mempraktikkan alat ini, nggak tahu namanya lupa, aku browsingnya pencolok nanas. Terdengar sedikit Afgan.

Setelah dikupas begini aku potong dan simpan di freezer. Mau dimasak apa nanti nunggu ilham datang atau kucari dulu.

Please follow and like us:
Laman: 1 2