
Jarang-jarang saya nonton program “Dua Arus, Kompas TV”. Tapi pada Jum’at 24 Maret 2023 judul episodenya menarik hati: Politik Identitas Jalan Pintas? Sangat tendensius. Saya ingin tahu, apakah nama “Anies Baswedan” akan jadi “terdakwa” oleh narsum yang jadi lawan politiknya? Dugaan saya ternyata bentoel, eh, benul, betul.

Saya coba simak keempat narsum memaparkan isi hati dan pikirannya. Narsum dari PDIP normatif, selalu mengingatkan “politik kebangsaan”. Dari PSI terus memborbardir bahwa Anies Baswedan lahir dari praktik-praktk “politik identitas” saat Pilgub DKI 2017.

Narsum dari Nasdem minta bukti, apakah saat jadi Gubernur DKI selama 5 tahun (2017-2022), Anies bersikap intolerans terhadap agama selain Islam?
Narsum terakhir sebagai jubir Anies mengajak agar narsum dari PDIP dan PSI bicara berdasarkan data, bukan membentuk persepsi bahwa Anies itu pemimpin yang lahir dari “politik identitas” kemudian mensosialisasikannya ke masyarakat. Lebih baik dalam kampanye nanti bicara tentang program dan gagasan.

Ya, apa yang saya duga sebelumnya, bahwa nama “Anies Baswedan” akan jadi terdakwa betul adanya. Nama “Anies Baswedan” lebih sering disebut narsum dari PDIP dan PSI. Mereka seperti “takut” Anies terpilih jadi presiden nanti.
Ada yang nonton?
Menurut kamu bagaimana?

Kalau menurut saya, ada peluang bagus yang mereka munculkan, yaitu “politik kebangsaan”. Mestinya mereka fokus ke sana, serius mendiskusikan itu plus program dan gagasan para capresnya ketimbang berputar-putar bicara “politik identitas” Pilgub DKI 2017.
Saya suka dengan diskusinya. Hidup. Itu akan berbeda jika ada Rocky Gerung. Pasti Rocky akan menyeret diskusi ke filsafat, bicara dan memberi kuliah etimologi dan terminologi “politik” dan “identitas” sehingga terkesan dialah yang paling (serba tahu) tahu dan narsum lain pasti disebutnya “dungu”, hahahaha…

Akhir kata, bagi saya kampanye dan pemilu nanti yang happy dan damai, ya. Saya siap mendukung presiden terpilih, siapa pun dia asalkan tidak punya rekam jejak korupsi. Sedangkan jagoan saya sejak dulu, saya tidak pernah pindah ke lain hati….
Merdeka
Hidup Kompas TV!
Hidup Indonesia!
NKRI Harga Mati!
Gol A Gong
Rakyat kecil banget
