Irul memarkir motor di depan rumahnya yang tidak memiliki halaman. Dia merapatkan motornya ke tembok. Pintu dan jendelanya juga langsung berbatasan dengan selokan. Biasanya jendelanya yang lebar terbuka, karena ada dagangan ibunya.
Irul mendorong pintu, berbarengan dengan ibunya yang membukakan pintu.
“Motor siapa itu?” ibunya mengusap-usap lampu depan motor.
“Temen!” suara Irul masuk ke dalam rumah.
Irul masuk ke dalam rumah… >> bersambung ke halaman berikutya >>
Please follow and like us:
Halaman: 1 2