“Masa depan adalah milik Tuhan, dan hanya Dia-lah yang bisa mengungkapnya, dalam keadaan-keadaan tertentu. Bagaimana caraku menebak masa depan? Berdasarkan pertanda-pertanda yang ada sekarang ini. Rahasianya ada pada saat sekarang ini. Kalau kau menaruh perhatian pada saat sekarang, kau bisa memperbaikinya. Dan kalau kau memperbaiki saat sekarang ini, apa yang akan datang juga akan lebih baik. Lupakan soal masa depan, jalani setiap hari sesuai ajaran-ajaran yang telah kauterima, yakinlah bahwa Tuhan mengasihi anak-anak-Nya. Setiap hari membawa keabadian bersamanya.”
Dalam Novel Sang Alkemis, Coelho juga menekankan pentingnya memahami keinginan dan impian kita sendiri. Ketika kita berusaha meraih impian, seluruh jagat raya akan bahu-membahu membantu kita mewujudkannya. Namun, kita juga harus siap menghadapi berbagai rintangan dan pengorbanan dalam perjalanan kita. Semua orang mempunyai impian, namun tidak semua orang mempunyai keberanian dan tekad yang kuat untuk berusaha mewujudkan impiannya.
Walaupun novel ini ditulis sejak tahun 1988, Sang Alkemis masih relevan dengan masa kini dan kemungkinan akan relevan sepanjang masa. Kisah petualangan Santiago yang unik, mendebarkan, dan penuh pembelajaran membuat saya terbawa oleh ceritanya. Meskipun tidak terlalu tebal, novel ini mengandung banyak makna di dalamnya dan dapat menginspirasi pembaca untuk mengejar impian mereka.
Saya beruntung bisa membaca novel ini ketika sedang mengejar impian, banyak sekali pelajaran yang bisa saya ambil mengenai semangat, tekad, dan perjuangan dalam mewujudkan impian. Tidak mudah memang, namun ketika berhasil menaklukannya akan ada harta karun yang mungkin tidak ternilai harganya dari apapun.
“Memang benar, hidup ini sangat murah hati pada orang-orang yang mau mengejar takdir mereka,” kata Santiago ketika menemukan harta karunnya yang ternyata bukan berada di piramida-piramida Mesir, namun berada di gereja terbengkalai tempat dia menggembalakan domba-dombanya di Spanyol dulu.
Judul: Sang Alkemis
Penulis: Paulo Coelho
Tahun Terbit Pertama: 1988
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke-38, Februari 2003
Genre: Novel
Halaman: 224
Harga: 69.000 (Pulau Jawa)
Rubrik ini dukungan Gol A Gong sebagai Duta Baca Indonesia 2021-2025 dan Honda Banten pada Gerakan Indonesia Menulis. Naskah esai literasi dan resensi buku/film 1000 kata, 1,5 spasi, bio narasi 5 kalimat, lengkapi dengan foto diri dan pendukung, nomor WA, dan norek bank. Diutamakan penulis yang aktif di komunitas literasi, pustakawan sekolah/kampus. Disediakan honorarium dari Honda Banten Rp 100 ribu.