Penulis pemula sering merasa kuatir dengan karakter para tokohnya akan kuat atau tidak. Jika terus dirasuki pikiran seperti itu, maka tidak akan pernah bisa menyelesaikannya. Kita harus tahu, bahwa para tokoh itu akan hidup jika kita membangunnya dengan banyak pertanyaan dari si tokoh dan kita menjawabnya sendiri. Tentu riset lapangan (mengamati dan mewawancarai) atau pustaka (memaca) sangat penting.
Tokoh itu ada yang baik (protagonis). Tapi cara menuliskannya jangan dengan “memberi tahu” (telling), tapi cobalah dengan cara menunjukknnya (showing) seperti gambar di bawah ini:
Nah, itu akan berbeda jika kita menuliskannya seperti ini: Deni adalah pemuda berjiwa dermawan. Kita memberikan informasi langsung tentang karakter tokoh kia sebagai “tokoh yang baik”. Dengan cara sepeti ini (memberi tahu atau telling), imajinasi pembaca terhenti. Tapi dengang cara menunjukkan (showing), pembaca kita beri kesempatan untuk membangun sendiri karakter baik si tokoh dengan peristiwa, adegan, bahkan konflik.
Gol A Gong