Kopi memang inspiratif, mendatangkan beragam ide. Para pelaku ekonomi berlomba-lomba meracik kopi dan dihidangkan di cafe-cafe modern. Gol A Gong melihat ketimpangan ini; antara kopi tubruk dan kopi racikan. Nasib petani kopi dan bartender.

Gong mencoba masuk ke persoalan ekonomi liberal dan perilaku koruptif di negeri ini lewat idiom “kopi”. Puisi Jangan Minum Air Kopi yang tergabung dalam antologi puisi Air Mata Kopi (Gramedia, 2014) – yang masuk 10 besar Hari Puisi Indonesia 2014, adalah sebuah paradoks antara tradisi dan modernisasi. >> ke halaman berikutnya >>

Please follow and like us:
error59
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia