Ide membuat “Love Story” ini muncul tiba-tiba ketika mendengar kabar Sapardi Djoko Damono wafat Minggu 19 Juli 2020. Saya dan Tias teringat masa sebelum menikah, bagaimana saya sering membacakan sajak-sajak Sapardi.
Maka jadilah “Love Story” dengan harapan ada sesuatu yang bermanfaat bagi para sahabat yang – ehem, masih memegang teguh kejombloannya.
Saya adalah lelaki biasa dengan segala kekurangan, terutama phisik, sedangkan Tias Tatanka adalah putri Solo yang cantik dan banyak lelaki yang ingin meminangnya.
Kenapa Tias justru memilih saya? Itu karena Tias adalah perempuan yang luar biasa.
Mari, kita tersenyum menghadapi hidup yang keras tapi indah ini. Bahasa senyuman, mewarnai dunia.