Setiap tahun kita merayakan Hari Aksara Internasional. Bagaimana dengan kita sebagai bangsa yang besar dengan 17.000 pulau dan 600 bahasa daerah? Tidak adakah penanda, bahwa kita memiliki hari yang berurusan dengan literasi untuk dirayakan? Hari Buku Nasional pada 17 Mei? Hari Kunjung Perpustakaan setiap 14 September?
Kita tahu, Presiden Soekarno mencanangkan program Pemberantasan Buta Huruf (PBH) atau buta aksara pada 14 Maret 1948. Sampai dengan 1945 usai, jumlah penduduk Indonesia ada di posisi angka 61 juta orang. Dari jumlah itu, 90 persennya buta huruf atau buta aksara.
Pertanyaannya, kenapa kita tidak memperingati Hari Aksara Nasional pada 14 Maret? Mari kita tanyakan kepada para pebuat kebijakan di negeri ini. Atau kepada ombak di lautan (jangan selalu kepada rumput yang bergoyang).
Gol A Gong
Duta Baca Indonesia 2021-2025, Membaca itu sehat, menulis itu hebat