Akhirnya mereka bersedia mendengar aku bicara panjang lebar, mengeluarkan kemarahan dan kekesalan. Kutunjukkan hasil belanjaanku untuk mereka, berupa spidol, bolpen, dan jangka. Tapi aku memberi sanksi belanjaan itu baru boleh digunakan di hari Selasa.

Aku stop dulu les, biar mereka dikasih jeda. Aku juga tunjukkan lewat akun online shop tempat aku beli stempel khusus hitungan, untuk memudahkan memberi soal ke mereka.

Aku bilang sebenarnya cape hampir tiap hari harus ngadepin mereka. Tapi aku mau melakukannya karena aku pengin mereka merasakan dan menjalani senangnya belajar dan berkreasi sebagaimana anak-anakku dulu. Alhamdulillah tampaknya mereka memahami yang kuomongin. Semoga begitu.

Dasar bocah ya, segitu aku ngomel-ngomel, tetap aja ada bocil balita dengan innocent-nya meminta aku menggambar. Wkwkwk. Akhirnya kan gitu, aku sudah tak marah, walau masih teringat, kelakuan bocah yang macam-macam. 😂

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia