Wahai tuan
para budak telah tertawan
dengan emas-emas yang menawan
Amanat dilupakan
pada janji-janji kemakmuran
pada ikrar keadilan
pada jalan ketegasan
Wahai tuan
para budak pintar
mengisi ruang-ruang kosong
Pada aturan yang diselewengkan
Pada tabungan yang diselipkan
Pada tulisan-tulisan kenegaraan
Ucapan manis, memanjakan
ditepi dahaga dan kelaparan
Wahai tuan
Para budak menduduki jabatan
Seragam hitam digenggam tangan
Ruh diperjual-belikan
Rumah dijadikan perkebunan
Ucap penjual asongan
“Wahai tuan, surgaku hilang”
Jakarta, Selasa, 09 Januari 2024
*) Gambar: gratisography
Please follow and like us: