Pengantar Penyair: Rumah Multatuli
Pada 2019 lalu, saya membaca buku Max Havelaar karya Multatuli untuk kedua kalinya. Kesan mengerikan atas pemerasan dan penyiksaan yang tergambar di dalamnya masih saya rasakan. Lalu, sebagai seseorang yang juga suka menulis, saya tergoda untuk berandai-andai. Andai Saidjah dibuat salah perhitungan, apakah ia dan Adinda masih akan dipertemukan? Saya menuangkan kesan dan apa yang muncul dalam benak saya tadi dalam beberapa puisi.
Please follow and like us:
Halaman: 1 2