Setiap weekend tiba, hatiku gelisah. Aku selalu ingin menyandang ransel dan traveling ke mana kaki melangkah. Ranselku di foto ini – sedang berada di truk sayur menuju Dieng, warna hijau dengan besi sebagai penyangga, aku beli di pasar Jatayu, Ciroyom, Bandung. Saat itu era 1980-an, ransel mewah seperti Jayagiri belum sanggup kubeli.
Ada raket saya ikat ke pinggiran ransel. Raket itu gunanya jika kepepet dana, aku tantang jagoan-jagoan kampung yang sedang bermain di GOR Balai Desa.
Ransel hijauku dipinjam teman dan tidak kembali lagi. Pernah aku tagih, tidak pernah dikembalikan. TErmasuk sepatu boots dan topi lakennya. Temanku itu telah lamar berpulang.