Beberapa menit kemudian ia akan lumer sendiri, dengan kadar kelumeran yang alamiah, menyesuaikan panas yang diterima. Halah. Ribet mau bilang dua pisang gagal. Hahaha. Tapi tetap saja dimakan. Bikin camilan sajian buka puasa begini aja. Sama potongan buah beku dan timun suri tabur gula palem.
Makanan utama cuma sop ayam dan lele goreng. Sambal tomatnya dua macam: pedas dan tidak pedas. Yang terakhir mengakomodir hubby biar bisa menikmati sambal ala-ala. Biar nggak cuma mupeng lihat bininya mencocol sambal. Biar akunya juga makan sambal dengan nikmat.
Ini sore penuh drama. Sedang masak nasi, digodain PLN. Listrik mati nyala beberapa kali. Semoga alat elektronik nggak kenapa-kenapa.
Mejikom langsung kumatikan, aku pindah mengaron manual dengan wajan anti lengket. Hahaha. Tapi efektif, tak ada kerak nasi tertinggal. Ada gunanya aku cek out langseng kecil di toko online, bisa dipakai masak nasi ukuran sedikit.
Sungguh berguna saat listrik mati beneran berpuluh menit. Besok keknya perlu cek out apa lagi gitu yang berguna. Bahahaha.
Semua yang diterima harus disyukuri. Sekecil apa pun, seremeh apa pun, sedikit apa pun. Jika orang lain dapat yang lebih banyak, ucapkan syukur juga. Meski tanpa kata, meski berat di hati. Nanti hilang julid yang meronta-ronta pengin menguasai.
Masya Allah, tabarakallah, allahumma baarik ‘alaih.
Tias Tatanka