Kami merasa heran. Sekitar 100 meter di jalan Chulia, Persi berdempetan dengan Eastern Hotel, juga tutup. Wah, pasti kami tadi salah dengar. Tias merasa yakin, kalau adzan tadi bukan dari TV.
Kami jalan lagi menyusuri Chulia Street, Georgetown, Pinang. Ada masjid Jamie Aliemsyah, posisinya di depan pintu masuk hotel. Juga masih gelap dan terkunci. Kata tukang parkir, “Di masjid Bengali.”
Kami kembali ke masjid Bengali dekat hotel kami menginap, Merchant Hotel. Tiba di sana, juga seperti tadi, masih gelap. Si tukang parkir sudah ada di sana juga, naik motor mendahului kami. Katanya lagi, “Biasanya terang. Ini pada tidak sahur.”
Adzan subuh yang misterius. Tadi di hotel juga sempat berdebat dengan Tias, “Masih pukul lima. Subuh itu pukul lima empat lima.”
Akhirnya, dengan berat hati, kami kembali ke hotel. Mungkin kami kecepatan datang ke masjid.
Georgetown, pukul 05.45
(subuh 05.55)
Sabtu 23 Maret 2024