Pada hari kedua Festival Bale Nagi 2024 tidak hanya berpusat di Taman Kota tapi juga ada di titik OMK berupa Sarasehan Ketokohan Perjuangan dan Kepahlawanan Herman Yoseph Fernandez, putra asli Flores Timur yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Monumen Patung Perjuangannya berdiri gagah di depan Rumah Jabatan Bupati, menghadap ke Pelabuhan Larantuka. Sebuah patung yang ikonik mengingatkan kita pada semangat juang dimasa lalu.
Sarasehan tersebut mengingatkan generasi muda Flores Timur tentang perjuangan dan pengorbanan Herman Yoseph Fernandez hingga layak disebut pahlawan. Seperti wasiat dari Bung Karno, “Jangan sesekali meninggalkan sejarah. Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dan seorang pahlawan mesti memiliki integritas”. Hal tersebutlah yang dimiliki seorang Herman Fernandez yang berani berkorban untuk sesamanya.
Selain Sarasehan, untuk lebih mendekatkan cerita perjuangannya, teater SMAK ASISI menampilkan lakon Perjuangan Herman Yoseph Fernandez. Kisah dimulai dari masa kecilnya, saat merantau ke tanah Jawa sampai kisah perjuangannya yang ikonik.
Penonton yang hadir larut dalam kisah perjuangan Herman Yoseph Fernandez. Penonton diajak masuk ke suasana pada masa revolusi sekitar tahun 40-an dimana Indonesia sedang berjuang melawan penjajah.
SMAK ASISI mampu tampil total membawakan lakon ini. Apresiasi luar biasa ditunjukkan juga lewat tulisan Ketua PGRI FLORES TIMUR, Maksimus Masan Kian di akun FB. “Anak-anak SMAK St. Fransiskus Asisi Larantuka berhasil menghadirkan sosok Herman Fernandez melalui penampilan teater penuh edukasi di panggung Festival Bale Nagi. Aktornya mampu membawa penonton merasakan energi perjuangan pahlawan asal Flores Timur bernama Herman Fernandez ini.”