Teater  Rakaat yang menjadi penampil puncak dalam agenda menampilkan  sebuah karya dari penulis muda bernama Jovan Kleden, yang berkisah tentang sebuah mimpi dari anak-anak pesisir tentang masa depan yang tercerabut.

Masih bolehkah anak nelayan  memiliki  mimpi tentang masa depan yang ia harapkan? Atau harapan -harapan mereka harus kandas oleh keinginan  orang tua.

Pementasan  dimulai dari beberapa  pemain memasuki area depan panggung  dengan  membawa simbol simbol aktivitas  nelayan  seperti menyuluh ( mencari ikan saat air surut ), membenarkan jaring juga aktivitas  lainnya .

Cerita mengalir begitu indah, narasi narasi yang indah dari penulis naskah Jovan Kleden mampu diterjemahkan  dengan  baik oleh sutradara  muda Ano Bana, yang turut bermain  dalam pertunjukan  tersebut  sebagai ayah dari peran utama .

Kisah yang satire namun menjadi kegelisahan  bersama yang  jarang diungkap karena hal tabu atau lainnya coba dibongkar oleh Teater Rakaat, yaitu bolehkah seorang anak memiliki  masa depan,  hal yang terasa dekat dengan kehidupan sekitar  Postoh dan Kampung  Baru yang mana warganya banyak menjadi nelayan  dan pendidikan belum menjadi prioritas .

Please follow and like us:
error64
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia