
Pekerjaan saya sekarang kampanye membaca dan menulis ke gen Z, alpha, kadang ke emak-emak manja juga. Kalau malam hari, nongkrong di cafe mendengarkan orang membaca puisi. Rasa lelah seharian, terobati dengan pembacaan atau pertunjukkan puisi.

Saya lahir dari rahim puisi. Karya pertama saya puisi, tapi ketika honornya Rp 3500 (thn 1981, masih SMA, semangkok bakso Rp 250) saya patah hati dan pindah ke prosa, honornya guedeeee banget. Apalagi kalau kemudian dibukukan oleh penerbit. Menulis itu butuh biaya produksi untuk pre writing (riset lapangan/pustaka).
Gol A Gong

Please follow and like us: