Kedai Pempek Ujuk 19 Ilir sederhana, bersih dan ramai dikunjungi pembeli. Saat akan masuk kedai, kita akan menjumpai perangkat pemanggang di depan kedai. Itu digunakan untuk memanggang pempek lenggang. Oh iya jika datang ke sini cobalah pempek lenggang.
Anak-anak Banten harus kreatif dan inovatif. Mereka akan jadi warga funia di bonus demografi 20230. Mereka akan mengisi generasi Indonesia Emas 2045, Beri mereka ruang untuk berespresi.
Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang digunakan oleh banyak negara, sehingga ketika kita berkunjung ke negera lain, tentunya penggunaan Bahasa Inggris sangat berguna untuk mendapatkan informasi atau untuk percakapan dengan orang lain
Hari pertama di Palembang ditutup dengan menikmati pempek Ujuk 19 Ilir di depan Masjid Raya Kota Palembang. Segala jenis pempek aku nikmati; pempek lenggang, kapal selam, isi tahu, isi pepaya, dan entah apa lagi.
Ya, tidak mungkin menulis novel dalam sehari. Kemampuan manusia duduk tidak bisa lebih dari 8 jam. Jika 1 jam mampu menulis 10 halaman tanpa berhenti, berarti sehari bisa 80 halaman, itu luar biasa. Mungkin setelah selesai, kamu akan masuk rumah sakit. Saya saja ketika on fire , sehari paling 5 halaman.
Heri Maja Kelana selain menulis juga aktif bergiat literasi di taman bacaan masyarakat. Dia merasakan betul manfaat membaca buku. Setelah membaca, dia menuliskan kembali.
Harga pentol dan mpek mpek Palembangnya murah meriah, sangat pas di kantong masyarakat. Untuk pentol dihargai Rp. 5000 dan empek-empek Rp. 6000. Tidak ketinggalan, kita juga bisa melihat proses masaknya sehingga dapat menambah wawasan mengenai pembuatan kedua menu tersebut.
Peserta yang disasar meliputi pembaca, penulis puisi, pendidik, seniman visual, serta komunitas seni dan sastra. Diharapkan mereka tidak hanya menyimak acara ini dari awal hingga akhir, tetapi juga dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang diperoleh kepada publik luas.
0
5
0
20