Ketika remaja, banyak yang menganggap bahwa menulis fiksi (puisi, cerpen, novel) adalah mengkhayal. Saya tidak setuju. Kalau mengkhayal nanti bawaannya melamun. Kalau melamun, nanti malah kesurupan. Bagi saya, jadi penulis sama terhormatnya dengan profesi dokter, dosen atau insinyur. Apalgai jika ada yang bilang, “Menulis novel sehari jadi!” Itu namanya: bahasa iklan.

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia