Karya Diana Dia

Suara ranting dan daun kering yang terinjak membuatku menoleh. Dia berdiri di samping pohon yang biasanya jadi saksi kemesraan kami. Wajah berbingkai rambut dan cambang pirang itu dipenuhi penyesalan.

“Pergilah!” usirku seraya menengadahkan wajah. Semata-mata agar dia tak melihat ada bulir air jatuh dari mataku. Di atas sana, daun-daun tampak menguning pertanda musim gugur tengah menghampiri.

Please follow and like us:
error64
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia