Karya Diana Dia
Suara ranting dan daun kering yang terinjak membuatku menoleh. Dia berdiri di samping pohon yang biasanya jadi saksi kemesraan kami. Wajah berbingkai rambut dan cambang pirang itu dipenuhi penyesalan.
“Pergilah!” usirku seraya menengadahkan wajah. Semata-mata agar dia tak melihat ada bulir air jatuh dari mataku. Di atas sana, daun-daun tampak menguning pertanda musim gugur tengah menghampiri.
Please follow and like us:
Halaman: 1 2