
Kegiatan ini diawali dengan penampilan 2 relawan dari Taman Bacaan yang membawakan tarian khas suku Dayak, yang menyerukan tentang pelestarian satwa langka yang dilindungi pemerintah di hutan kalimantan.

Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Seno Endarto merasa senang atas terselenggaranya kegiatan ini. Dalam sambutannya Seno menjelaskan bahwa Perpustakaan Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mensukseskan dan meningkatkan literasi di Kalimantan Utara.

Sementara itu Rendi Aditya, Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kalimantan Utara menyampaikan rasa terima kasih para pegiat literasi, kepada Bank Indonesia karena telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Diharapkan Rendy dengan adanya diskusi ini, para pegiat literasi atau pengelola TBM mendapatkan wawasan tentang pengelolaan komunitas literasi dari Duta Baca Indonesia.

“Pada hari ini kita bisa berkumpul dan berbagi pengalaman dalam mengelola TBM, bersama mas Gol A Gong itu satu keberkahan. Sebab mas Gong sudah berpengalaman mengelola komunitas literasi Rumah Dunia bertahun-tahun,” jelas Rendy.

Pada kesempatan itu Gol A Gong menyampaikan 7 pilar mengelola TBM. Pilar-pilar tersebut adalah basecamp, SDM, program, koleksi buku, dana, dokumentasi-publikasi, dan jejaring. Pilar tersebut menjadi dasar pengelolaan Rumah Dunia selama 25 tahun.

Pada kegiatan tersebut hadir juga Dra. Nellywati Sikumbang,M.Si., Pustakawan Ahli Utama dari Perpustakaan Nasional RI dan Dharmawanti, Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tarakan.

Acara yang diwarnai dengan hadiah buku bagi peserta yang bertanya, ini ditutup dengan 2 anak warga belajar di TBM, berpantomin.

