Keterampilan menulis yang aku miliki ternyata menyelamatkan hidupku. Dengan tubuh hanya berlengan satu, pendidikanku yang setara dengan sarjana muda dari Fakultas Sastra UNPAD Bandung, itu tidak menjadi soal ketika aku melamar kerja di perusahaan kreatif seperti penerbitan dan televisi. Aku hanya ditanya, “Bisanya apa?” Ketika jawabanku adalah: menulis, maka pintu-pintu pun terbuka.
Tentu ini bukan mimpi satu malam. Aku memulainya dengan senang membaca dan menonton film sejak kelas 5 SD (1975), setahun setelah tangan kiriku diamputasi. Tiada hari tanpa membaca dan menonton. Bapak dan Emak mendukung kebiasaanku ini. Aku pun jadi berdaya karena buku. Ya, gara-gara bukulah aku bisa berada pada posisiku seperti sekarang ini: Duta Baca Indonesia 2021-2025.
Gol A Gong
71
0
5
