![](https://i0.wp.com/golagongkreatif.com/wp-content/uploads/2024/07/Peperan-Baduy.jpg?fit=1600%2C1200)
Banyak hal yang menarik dari kegiatan peperan atau sunatan anak di pedalaman masyarakat Baduy di Kabupaten Lebak, Banten. Acara peperan dan sunatan di sana hanya boleh dilaksanakan pada bulan Kalima mereka menyebutnya. Alasannya, ini merupakan budaya peninggalan nenek moyang mereka.
Ketika datang dan berkunjung kesana saya langsung menanyai ambu perihal itu, namanya Ambu Kaming, ia merupakan salah satu warga Baduy, ambu menjelaskan bahwa semua hal dan kebiasaan yang dilakukan orang-orang Baduy itu sudah diatur oleh Puun atau mereka menganggapnya orang yang paling di tuakan.
“Di die (red; Baduy) mah, nanaonageh ges diatur, eta hajatan kawinan, peperan atawa sunatan, (Di sini itu, segala sesuatunya sudah diatur, itu acara perayaan pernikahan, peperan atau acara khitanan)” kata Ambu Kaming, seorang warga asli Baduy, Senin (08/7).
![](https://i0.wp.com/golagongkreatif.com/wp-content/uploads/2024/07/Peperan-Ambu-edited-2.jpg?resize=790%2C444&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/golagongkreatif.com/wp-content/uploads/2024/07/SLIDEPROMO_H2_FINCOY-1.jpg?resize=790%2C144)