Sebelum Bincang Literasi bersama Dinas Perpustakaan Kota Tarakan dimulai, Rabu 10 Juli 2024, aku duduk dibarisan depan, menonton presentasi para peserta lomba menulis esai se Kota Ternate. Ada 5 peserta tersisa; pelajar, mahasiswa, dan umum. Tiga juri menguji tulisan mereka. Di sebelahku Zainuddin M. Arie, pendiri Teater Anak Bangsa.
Lagi-lagi buku. Ya, Zainuddin memberiku oleh-oleh buku “Ngoko Kudiho Talalu Susa” (Jalan Pulang Terlalu Susa”, yaitu berisi trilogi kumpulan puisi berlatar Maluku Utara. Puisi-puisinya ini dipindahkan ke dalam naskah drama. Kata Dr. Syahril Muhammad, Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Maluku Utara, “Baginya, sastra adalah alan pulang menuju Sang Keindahan Cinta.”
Gol A Gong