Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda

Sejak merencanakan keberangkatan aku sudah menyematkan bahwa salah satu destinasinya bertema hutan pinus. Dia membantu mencarikan destinasi hutan pinus yang masih terjangkau jaraknya. Akhirnya Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda menjadi pilihan, lokasinya berada di Jl. Ir. H. Juanda No.99, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kawasan konservasi yang terkenal dengan sebutan Tahura ini memiliki beberapa objek wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Diantaranya Monumen Ir. H. Juanda, Curug Dago, Rusa Totol, Goa Jepang, Rusa Timur, Goa Belanda, Batu Batik, Goa Belanda, Curug Omas dan Tebing Keraton.  Kami berangkat menggunakan sepeda motor sekitar pukul 10.00 WIB setelah melihat suasana pagi di Jl. Braga.

Karena keterbatasan waktu, kami hanya memilih beberapa destinasi saja. Pertama, tebing keraton karena jaraknya yang lebih jauh. Perjalanan menuju tebing keraton sekitar 30 menit menggunakan motor, letaknya diatas pegunungan dan melewati perkampungan warga.

Cuacanya dingin sekali, perjalanan lancar, ada beberapa wisatawan juga yang berjalan kaki. Tarif penitipan motor hanya Rp5000 per motor. Aku tidak sabar ingin segera melihat view lembah di atas tebing ini, kami berjalan menuju loket pembelian tiket. Kami memesan 2 tiket dengan harga satuan Rp17.000. Tiket tersebut berlaku untuk semua destinasi termasuk yang terletak di gerbang utama Tahura yang sudah kami lewati tadi.

Sampailah di tebing keraton, Aku sedikit kecewa karena tidak bisa melihat indahnya hijau pepohonan karena cuaca berkabut tebal, padahal jam sudah menunjukkan siang hari.

Setelah berfoto-foto dan melihat berbagai jenis tanaman pinus disini, akhirnya kami segera beranjak untuk beristirahat dan memesan makanan di warung milik warga sekitar. Kami memesan sosis bakar dengan harga Rp. 10.000 dan jeruk peras hangat dengan harga Rp7000/gelas.

Kami melanjutkan perjalanan menuju pintu utama Tahura. Lalu menitipkan motor kepada penjaga parkir dengan harga Rp5000. Kami bergegas masuk dan menunjukkan tiket yang telah kami beli di tebing keraton tadi. Destinasi kedua yang kami kunjungi adalah taman pinus dan Goa Jepang. Di sini juga terdapat beberapa cafe untuk para pengunjung yang ingin kulineran.

Goa Jepang ini dibangun oleh Militer Jepang pada tahun 1942 sebagai tempat perlindungan. Dalam pembangunnya, militer Jepang memanfaatkan tenaga masyarakat Indonesia secara paksa (Romusha). Goa ini memiliki 4 pintu masuk dan 2 lubang penjagaan.

Memiliki 18 bunker yang masih dalam keadaan sama seperti aslinya. Bunker–bunker ini memiliki fungsi yang berbeda. Misalnya sebagai tempat pengintaian, tempat penembakan, ruang pertemuan, gudang dan dapur. Bunker-bunker ini dibangun dengan jarak berdekatan, sekitar 30 meter.

Karena rasa penasaran, aku tetap kekeh ingin melanjutkan perjalanan meskipun cuaca gerimis. Setibanya di Goa Jepang, kami berjalan menuju area dalam Goa ini, sesekali kami berdiskusi tentang Goa Jepang ini dan terlihat beberapa rombongan pengunjung lain yang sudah berada di dalam Goa. Suasana yang begitu gelap dan hawa dingin dalam tanah adalah pengalaman baru untuk aku.

Sebenarnya ingin sekali melanjutkan ke Goa Belanda yang berjarak sekitar 300 meter, namun karena cuaca dan waktu yang tidak mendukung akhirnya kami hanya berjalan menuju pintu keluar melewati jalan utama. Pemandangannya tak kalah bagus, jalanan yang dikelilingi pepohonan tinggi semampai begitu indah untuk diabadikan.

Destinasi di Tahura ini cukup recomended untuk siapapun yang ingin berwisata nuansa alam di daerah Bandung. Objek wisata yang beragam, jarak yang tidak terlalu jauh dan harga yang terjangkau. Selain berwisata, kita juga bisa menilik beberapa bangunan atau peninggalan sejarah sebelum Indonesia dinyatakan merdeka.

Pokoknya seruuu banget solo trip dan berkunjung ke Tahura. Yuk solo trip juga dan jangan lupa berkunjung ke Tahura yaa!

Biodata : Aii aayy. Penulis merupakan Sarjana Sosial UIN SMH Banten, bercita-cita menjadi seorang Psikolog. Aktif sebagai volunteer BAZNAS Banten dan Relawan Rumah Dunia.

Traveling: Tayang setiap hari Jumat. Kamu punya cerita traveling? Tidak selalu harus keluar negeri, boleh juga city tour di kota sendiri atau kota lain masih di Indonesia. Antara 1000-1500 kata. Jangan lupa transportasi ke lokasi, kulinernya, penginapannya, biayanya tulis, ya. Traveling diluar negeri juga oke. Fotonya 5-7 buah bagus tuh. Ada honorarium Rp100.000. Kirim ke email gongtravelling@gmail.com dan golagongkreatif@gmail.com dengan subjek: traveling.

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia