Seperti Anda, saya juga punya luka. Dan seperti Anda, saya juga melakukan perjalanan yang didorong oleh luka-luka itu. Dan lagi-lagi seperti Anda, saya pun menulis puisi di sepanjang perjalanan itu. Tapi, apakah saya berharap sembuh dengan melangkahkan kaki lalu menulis puisi?

Kebermaknaan dalam setiap perjalanan nyatanya tak selalu bisa diterka. Ia bukan pula sesuatu yang bisa didesain sedemikian rupa. Seperti apakah yang disebut sembuh itu? Adakah puisi-puisi yang dirangkum sepanjang perjalanan akan menjadi panduan menuju sembuh? Jikalau saya sendiri tidak bisa membayangkan seperti apa sembuh itu, bagaimana mungkin saya mengharapkannya? Akan tetapi, inilah lukaku. Inilah perjalananku. Inilah puisiku.

Christiaan

Please follow and like us:
error56
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia