Ketika ditetapkan jadi Duta Baca Indonesia pada 30 April 2021, saya disodorkan 12 kegiatan di 12 Provinsi. Tahun 2022 di 15 Provinsi. Tahun 2023 kembali ke 12 Provinsi. Kini di 2024 melonjak di 20 Provinsi. Hanya saja tahun ini tidak sekadar dialog saja, tapi juga ada pelatihan menulis potensi lokal seperti kuliner, destinasi wisata industri kreatif, tradisi dan budaya, serta tokoh inspiratif. Jenis tulisannya feature, bukan esay apalagi artikel yang cenderung seperti skripsi, tesis, atau disertasi.
Di setiap lokus, 20 orang dipilih Perpusnas RI. Saya bersama mereka meramu tulisan untuk gen Z dan alpha dengan tema potensi konten lokal. Kami sepakat tidak menulis dengan cara academic writing. Kami menyepakati creative writing. Itu kompromi, yang semoga bisa diterima. Kenapa? Menurut riset, pemustaka cepat bosan jika membaca buku dengan jenis academic writing. Berarti akan ada 20 buku tentang potensi lokal diterbitkan Perpusnas RI berjenis creative writing.