Oleh: Almagfroh
Tirai rembulan memeluk kelam malam sambil sesekali beradu sunyi dengan riuh daun yang berbisik lembut. Lingkaran-lingkaran putih yang berasal dari nikotin keluar dari mulut lelaki berjaket hitam. Ia duduk dengan khusu sambil memeluk kedua kakinya.
“Aku harus bisa meminangnya, bagaimana pun caranya akan aku lakukan. Harumnya sudah mengikatku, bagaimana mungkin aku melepaskannya begitu saja?” Suara lelaki itu terdengar getir.
“Lebih baik kau mundur saja, Pur. Kau tak akan bisa bersaing dengan kumbang-kumbang yang lain.” Sahut temannya sambil menghidu secangkir cairan hitam pekat yang masih mengeluarkan asap.
Bayangan gadis bertubuh molek duduk di dalam pikirannya. Suara tawa wanita pujaan hatinya menyapa dengan hangat, seakan-akan wanita itu sedang duduk di sampingnya.