Ada apa dengan nasi rawon? Kenapa jadi puisi? Bagi saya nasi rawon adalah pejuangan penjualnya. Kita tahu nasi rawon itu berisi daging sapi, kluwek, rempah-rempah, tauge, bawang goreng, kerupuk udang, dan telur asin. Coba, bagimana memasaknya sehingga sedap dilidah? Nah, baca saja puisi saya ini:
HIDUP DALAM KUAH NASI RAWON
Perempuan itu tak mau menyebut nama
air matanya jadi kuah nasi rawon yang kupesan
serpihan daging adalah cabikan hidupnya
debu jalanan berubah jadi garam penyedap
“Seporsi hidup berapa? Tanpa sambal.
Hidupku sendiri sudah pedas,” suaraku pedih.
Perempuan itu tak mau menyebut kelahiran
ia sudah melupakan hari pernikahan di kotanya
matahari di langit pertanda harus berkemas
sudah lama ia memimpikan punya rumah makan
*) Jember, 5 September 2014