Oleh: Aisya Alya Nasyitha
Agama yang seharusnya dibawa untuk kedamaian, justru dibuat sebagai tombak saling menjatuhkan. Berharap rahmat akan datang pada mereka yang berdiri di tonggak keberhasilan.
Bulu kudukku berdiri, malam ini terasa lebih dingin dibandingkan biasanya. Namun suara ramai menghapuskan harapanku untuk tidur dengan tenang. Warga sekitar terdengar ramai. Mereka meributkan tentang apa yang akan datang, apa yang menyiksaku belakangan karena paksaan Bapak. Aku tidak suka. Aku tidak suka keramaian. Aku tidak suka kesibukan. Aku tidak suka waktu bermainku di sore dan malam diambil oleh Bapak. Orang dewasa tidak pernah mengerti kebebasan. Mereka seolah-olah lupa akan masa kecilnya dan meributkan segalanya.
Sudah tiga hari aku kehilangan waktu bermainku. Bapak selalu mengurungku di rumah dengan alat-alat keras. Bau bambu lembab dan lem perekat yang menyatu dengan kertas koran terbitan 2007 menjadi aroma khas yang terus-menerus kuhirup belakangan.