Oleh: Athira Malika Syahmina
Sekarang adalah beberapa jam sebelum hari Maulid Nabi. Alih-alih terbungkus heningnya malam dan nyanyian para jangkrik, sebuah lapangan bola di kelurahan Serang, Banten masih terbangun dengan getaran dangdutnya. Hamparan sembako di antara kaki-kaki warga masih mengantre untuk disusun rapi dalam kerangka berbentuk kapal.
“Kita harus tuntaskan persiapan Panjang Mulud malam ini juga. Jadi, besok sudah siap dan tinggal ngeropok saja”
Warga mengangguk setuju dengan ucapan Pak Lurah. Beberapa saat kemudian, penghiasan Panjang Mulud selesai dan warga kembali ke rumah, membiarkan hiasan Panjang Mulud mereka berdiri di lapangan kelurahan.