Kita meniru cara orangtua kita menghadapi perbedaan pendapat, cara teman-teman kita berselingkuh, cara rekan-rekan kerja kita meraih kesuksesan. (Hal 133).
Di Bab 9 dalam buku Atomic Habits ini, James Clear membahas bagaimana lingkungan sosial, terutama keluarga, teman, dan orang-orang terdekat kita, berperan penting dalam membentuk kebiasaan. Clear mengungkapkan bahwa orang-orang di sekitar kita memengaruhi terbentuknya kebiasaan kita, bukan sebaliknya.
Pengaruh Sosial dalam Pembentukan Kebiasaan
Clear menjelaskan bahwa kita secara alami cenderung meniru kebiasaan orang-orang di sekitar kita, baik itu keluarga, teman, atau orang yang kita anggap berstatus lebih tinggi. Proses ini disebut konformitas sosial, di mana kita cenderung mengikuti kebiasaan kelompok karena dorongan untuk merasa diterima dan tidak dianggap “berbeda.”
Menurut Clear, orang cenderung membentuk kebiasaan berdasarkan identitas sosial mereka. Misalnya, jika seseorang bergaul dengan kelompok yang gemar membaca, ia cenderung akan mulai membaca juga karena itu menjadi bagian dari norma sosial kelompok tersebut.
Clear mengidentifikasi tiga kelompok yang sangat berpengaruh dalam kebiasaan kita:
- Orang terdekat (keluarga dan teman): Keluarga dan teman-teman kita memiliki pengaruh langsung yang sangat besar dalam pembentukan kebiasaan. Mereka sering kali menjadi referensi utama dalam perilaku kita.
- Kelompok mayoritas: Kelompok ini adalah komunitas yang lebih besar di mana kebiasaan tertentu dianggap normal atau diterima. Misalnya, di tempat kerja atau lingkungan sosial, kita mungkin terpengaruh oleh kebiasaan atau norma yang berlaku di sana.
- Orang dengan status tinggi: Orang-orang yang kita anggap sukses atau berpengaruh, seperti mentor atau tokoh masyarakat, juga memainkan peran besar. Seringkali, kita meniru kebiasaan mereka dalam upaya untuk mencapai kesuksesan atau status yang mereka miliki.
Menyesuaikan diri dengan kebiasaan orang-orang yang kita anggap penting atau yang kita ingin ikuti adalah cara yang efektif untuk membentuk kebiasaan yang lebih baik. Ketika kita berada dalam kelompok yang kebiasaannya sejalan dengan tujuan kita, kebiasaan baik tersebut akan lebih mudah diadopsi dan dipertahankan.
Pentingnya Memilih Lingkungan
Dalam buku ini, Clear menekankan pentingnya memilih lingkungan yang mendukung kebiasaan yang ingin kita bangun. Misalnya, jika kita ingin menjadi lebih produktif, bergabung dengan komunitas yang berbicara tentang pengembangan diri dan pencapaian tujuan akan membuat kita lebih termotivasi untuk meningkatkan diri.
Lingkungan yang tepat bukan hanya tempat yang fisiknya mendukung, tetapi juga komunitas sosial yang ada di dalamnya. Bergabung dengan kelompok yang memiliki kebiasaan yang kita inginkan akan mempercepat proses adaptasi kita terhadap kebiasaan tersebut.
Clear menyarankan untuk mencari atau membangun komunitas yang mendukung kebiasaan yang ingin kita bangun. Hal ini karena komunitas sering kali berfungsi sebagai pendorong sosial yang dapat memperkuat kebiasaan kita.
Ketika kita berbagi tujuan dan nilai yang sama dengan orang lain, kita menjadi lebih bertanggung jawab atas kebiasaan kita dan lebih termotivasi untuk bertahan.
Untuk membentuk kebiasaan yang baik, kita perlu mengelilingi diri dengan orang-orang yang mendukung perubahan positif dan menghindari tekanan sosial yang bisa menarik kita kembali ke kebiasaan buruk.