“Tanpa riset, tanpa pengamatan yang teliti atas objek yang ditulisnya, puisi akan menjadi sekadar otak-atik bahasa dan kerja pertukangan tanpa makna.”
Ada anggapan luas di masyarakat bahwa puisi adalah lamunan dan khayalan. Jelas anggapan umum semacam ini tidaklah benar. Celakanya ada juga sastrawan yang percaya bahwa puisi adalah khayalan dan lamunan. Semua puisi (yang baik) berakar pada fakta, baik fakta sosial maupun fakta psikologis. Seorang penyair sejati pada dasarnya adalah seorang peneliti, karena sebelum menulis puisi ia akan meriset dengan sungguh-sunguh apa yang akan ditulisnya. Tanpa riset, tanpa pengamatan yang teliti atas objek yang ditulisnya, puisi akan menjadi sekadar otak-atik bahasa dan kerja pertukangan tanpa makna.
— Agus R. Sarjono, Puisi Esai: Kemungkinan Baru Puisi Indonesia —