Ketika MK memutuskan, threshold pencalonan kepala daerah dari partai politik disamakan dengan threshold pencalonan kepala daerah jalur independen/perseorangan/nonpartai sebagaimana diatur pada Pasal 41 dan 42 UU Pilkada, jantung saya seperti mau copot. Apalagi ketika tiba-tiba Golkar dan PDI Perjuangan sepakat mengusung Airin jadi calon gubernur Banten 2024-2029. Ini kabar paling sensasional.

Saya pasrah. Dinasti Atut bangkit lagi, begitu bisik hatiku. Masyarakat Banten banyak yang bilang, “Sekeluar Atut-Wawan dari penjara, posisi mereka di Banten masih kuat.” Saya mulai ragu-ragu Banten akan bersinar. Tapi semua punya hak politik yang sama. Di Kabupaten Serang, kata teman-temanku bahwa Andika Hazrumi (putra Atut) tidak ada lawan. Andika pernah mengungkapkan perasaannya di media massa, “Saya akan memperbaiki martabat keluarga.”

Saya bisa merasakan perasaan Andika sebagai anak. Wajar. Itu sebab, selama Atut-Wawan dipenjara, saya tidak pernah menulis tentang mereka. Bahkan selama kampanye Pilkada 2024 ini, saya tidak pernah negative campaign apalagi black. Saya rasa, mereka sudah mendapatkan hukuman atas apa yang sudah mereka perbuat. Bahkan saya mau berkolaborasi dengan Andika sebagai Wakil Gubernur Banten 2017-2022 ketika film Balada Si Roy syuting di Banten.

Di Kota Serang ada Ratu Ria (adik tiri Atut), di Pandeglang ada si dia, di Lebak terkait, di Tangerang ada itu. Jadi sebetulnya semua punya hak polirik. Ya, permisi ya permisif. Saya hanya bisa berdoa, agar ketika Airin, Andika, Ratu Ria, Pilar terpilih jadi amanah. Seperti Andika bilang, “Memperbaiki martabat keluarga.” Jangan diulangi lagi apa yang pernah dilakukan Atut-Wawan.

Tapi tidak ada yang menyangka Airin kalah. Di atas kertas Airin menang karena lebih dikenal dan didukung Golkar-PDIP. Andika juga dikalahkan Ratu-Najib, tidak ada yang menduga. Di Pandeglang juga. Saya yakin, ini diselesaikan oleh Tuhan. Masyarakat Banten sudah cerdas. Keluarga Atut (tidak lagi Dinasti Atut) harus menerima kekalahan ini secara legowo. Hak politik sudah digunakan. Saat kampanye berjalan fair dan tertib. Saran saya sekarang, mendingan kelurga Atut mendirikan pabrik sepatu atau consumer goods, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Banten. Itu mulia.

Ya, di Pilkada Banten:
SEMUA DISELESAIKAN TUHAN

Aku menghentikan hujan, ia menyapaku dengan lembut
Aku menaiki gelombang, ia lebur bersama karang
Aku mengendarai angin, ia mencintaiku hingga ke pucuk gunung
Aku terlelap di pelukan bulan, ia menyanyikan kenangan bersamamu
Tunggulah di pantai, semua diselesaikan Tuhan

*) Serang, 28/12/2016

–00–

Habis Dinasti Atut tumbang, Terbitkah Dinasti Dimyati?
Kita doakan saja semoga Andra-Dimyati Amanah
Kalau mereka KKN, kita semua bergerak
Laporkan ke Prabowo

Semoga hasil quick count tidak begitu jauh dengan final KPK eh KPU nanti. Banten harus bangkit. Semoga kabar baik juga dari Pandeglang dan Lebak. Tapi pada akhirnya, siapa pun yang menang harus kita terima. Kita doakan supaya mereka amanah, tidak KKN, dan membawa kampung halaman kita ke masa depan gemilang.

Gol A Gong

Please follow and like us:
error64
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia