Oleh: Naufal Nabilludin

Dunia kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir membuat saya penasaran sekaligus khawatir. Tahun 2022, ketika ChatGPT pertama kali diluncurkan, banyak orang, termasuk saya, yang penasaran untuk mencoba. Saat itu, hasilnya masih jauh dari sempurna—jawaban yang diberikan sering kali tidak sesuai dengan harapan.

Namun, dua tahun kemudian, pada 2024, saya mencoba kembali ChatGPT dan hasilnya sungguh mengejutkan. Teknologi ini sudah berkembang pesat, jauh lebih canggih dari yang saya bayangkan. Kita kini bisa berbicara dengan AI seakan-akan sedang berbicara dengan manusia. Bahkan, ada beberapa YouTuber yang membuat podcast bersama ChatGPT. Ini sangat di luar dugaan.

Kemarin, saya menonton wawancara Mata Najwa dengan CEO NVIDIA, Jensen Huang, salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam perkembangan teknologi AI di dunia. Dalam episode bertajuk “Ngobrolin AI bareng Jensen Huang ‘Manusia Rp2000 Triliun’ di Blok M,” Huang berbicara mengenai kemajuan pesat dunia teknologi, khususnya kecerdasan buatan, dan bagaimana teknologi ini dapat membuka potensi besar bagi masa depan.

AI sebagai Alat yang Memberdayakan Manusia

Salah satu poin utama yang disorot oleh Huang adalah kemampuan AI dalam mentransformasi berbagai sektor industri. Menurutnya, AI bukan hanya tentang robot atau mesin pintar yang menggantikan pekerjaan manusia, tetapi lebih sebagai alat yang dapat memperkuat kemampuan manusia untuk mencapai tujuan dengan lebih efisien dan akurat.

Huang menekankan pentingnya memahami bahwa AI seharusnya dipandang sebagai mitra bagi manusia, bukan pesaing. Perkembangan AI yang didorong oleh perusahaan-perusahaan seperti NVIDIA bertujuan untuk menciptakan mesin yang dapat bekerja sama dengan manusia, bukan menggantikannya. Kolaborasi antara manusia dan mesin, menurutnya, akan membuka peluang baru untuk menciptakan inovasi yang sebelumnya tidak mungkin tercapai.

Pendidikan sebagai Kunci Masa Depan

Selain itu, Huang juga mengungkapkan pentingnya pendidikan dalam mempersiapkan generasi mendatang untuk beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi. Ia percaya bahwa pendidikan di bidang teknologi, khususnya AI, akan menjadi kunci agar manusia dapat memanfaatkan peluang-peluang baru yang muncul. AI memang akan menciptakan banyak pekerjaan baru, namun untuk memanfaatkannya, generasi mendatang harus dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan yang memadai.

Masa Depan yang Cerah: Menciptakan Dunia yang Lebih Baik dengan AI

Wawancara ini berakhir dengan pesan optimis dari Huang tentang masa depan. Ia percaya bahwa dengan memanfaatkan kecerdasan buatan secara bijaksana, dunia dapat mencapai kemajuan yang luar biasa dalam berbagai bidang, sekaligus meningkatkan kualitas hidup umat manusia.

Huang mengingatkan kita bahwa di dunia yang terus berkembang ini, kolaborasi antara manusia dan teknologi akan menjadi kunci untuk menciptakan dunia yang lebih cerdas, lebih efisien, dan lebih baik.

Please follow and like us:
error64
fb-share-icon0
Tweet 5