
Oleh: Naufal Nabilludin
Satu hal yang wajib setiap kali aku mengunjungi daerah baru adalah mencicipi kuliner khasnya. Bagiku, makanan lokal bukan hanya soal rasa, tapi juga cerita—tentang tradisi, budaya, dan kehangatan yang ditawarkan oleh daerah tersebut. Biasanya, aku selalu bertanya kepada teman atau orang lokal di daerah itu. “Apa Kuliner khas yang wajib aku coba?”
Saat mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Gorontalo dari Agustus hingga Desember 2023, aku berkesempatan mencicipi berbagai hidangan khas Gorontalo yang membuat lidahku bergoyang.



Salah satu yang paling berkesan adalah Ilabulo, makanan berbahan dasar sagu yang dibungkus dengan daun pisang, menghadirkan rasa gurih yang sederhana namun memikat. Tak kalah menarik, aku juga mencoba Nasi Bulu, hidangan unik dari beras ketan yang dimasak dalam bambu, menghasilkan aroma yang begitu khas.


Ada juga Nasi Kuning Hola yang disajikan dengan sop kaldu hangat, menciptakan kombinasi yang benar-benar memanjakan perut. Dan menyicipi segarnya ikan tuna bakar yang disandingkan dengan sambal dabu-dabu khas Gorontalo. Menikmatinya di tepi pantai dengan hembusan angin laut membuat pengalaman ini semakin sempurna.

Bagiku, makan makanan khas langsung di tempat asalnya adalah sebuah mimpi yang ingin terus kuwujudkan. Aku membayangkan duduk di sebuah warung kecil di Makassar, menikmati semangkuk coto Makassar dengan kuah kaya rempah yang otentik. Atau, mencicipi gurihnya bebek Madura di Madura yang konon memiliki cita rasa tiada duanya. Dan tentu saja, aku ingin merasakan pedas dan hangatnya sate Padang langsung di tanah Minang.
Indonesia adalah surga kuliner yang tak ada habisnya untuk dijelajahi. Keragaman rasa dari Sabang hingga Merauke adalah anugerah yang tak ternilai, dan menjadi bukti betapa kaya dan indahnya negeri ini. Setiap suapan adalah perjalanan rasa, dan aku ingin menjelajahi rasa nusantara.

