
Oleh: Muhammad Nurul Fazri
Penilaian Akhir Tahun (PAT) tengah berlangsung satu pekan ke depan di sekolah tingkat SMP atau sederajat. Para pelajar berlomba-lomba meraih nilai tertinggi, dan tentunya menjadi ajang hasil pembelajaran selama satu semester ke belakang.
Dari hal tersebut kita bisa ambil pelajaran, bahwa manusia selalu mendapatkan ujian agar dapat lolos pada tahap selanjutnya.

Pelajar kelas VII SMP akan naik ke kelas VIII bila hasil penilaian akhir tahunnya memuaskan atau standar dengan nilai rata-rata sekolah. Pun demikian dengan pelajar lainnya yang ada di setiap tingkatkan. Lantas, mengapa manusia mengeluh dengan ujian, padahal dari kecil ia sudah dihadapkan dengan hal yang demikian?
Ujian manusia mulai dari kesulitan ekonomi, kesulitan mencari kerja, kesulitan mendapatkan akses kesehatan, kesulitan untuk mendapatkan pendidikan, seyogyanya adalah bagian dari roda kehidupan untuk berpikiran dan melangkah maju. Mengapa demikian? Sebab orang yang mendapatkan ujian, pola pikirnya terus mengarah pada cara atau solusi memecahkan masalah.
Pun jika ada yang tidak kuat dengan ujian tersebut, apakah harus mundur? Tidak. Seorang pelajar yang tidak naik kelas pun, diberikan kesempatan untuk mengulang kembali dan belajar lebih rajin. Pun, manusia diluar sana, kita masih bisa berusaha untuk memperbaiki apa yang salah/kurang baik, selagi memang niat melakukan perubahan dan bertekad kuat.
Ujian sekolah dan ujian kehidupan adalah dua hal yang sama. Yaitu untuk meningkatkan atau meloloskan kita pada tingkat yang lebih tinggi—manusia yang paripurna.
